KETIKA Terorisme menjadi konsumsi publik....realitanya???

 

 

Dalam minggu-minggu ini semua pemberitaan baik di media cetak maupun elektronik nyaris tidak pernah luput membahas masalah terorisme. Kalau kita sedikit cermat, sejauh pengamatan saya, ketika kasus teroris di Indonesia diekspos maka mesti ada kasus besar yang melatarbelakangi. Saya sendiri adalah orang yang membenci teror atau terorisme dalam segala macam bentuknya.Dengan kata lain, ketika terjadi kasus besar yang menyedot perhatian publik mulai dari menteri hingga tukang patri, gubernur hingga tukang gali sumur, bupati hingga penjual roti, camat hingga bakul tomat, lurah hingga penggarap sawah, ngeri kan?? Logikanya, jika kasus itu terus di blow up dan dibahas secara intens alias bersinambung, bisa jadi akan banyak para petinggi dan pejabat yang kebakaran jenggot. Naaah..agar kasus itu bias maka dimunculkanlah kasus teroris ini. silahkan amati saja terorisme yang terjadi di negeri ini. bawa menyan yang banyak sak uborampene lalu sowan dan tanya deh si mbah Google. hehehehe..pokokment kalau perlu tidur di bawah pohon google itu. acak-acak semua beritanya. nanti anda akana mendapatkan wangsit yang top markotop.

 

Walisongo mitos? itu ngoyoworo......

Pernahkan anda berpikir...atau setidaknya pernah mendengar kabar bahwa Syech Siti Jenar itu fiktif, alias tidak ada orangnya. Pernahkah anda mendengar statement yang mengatakan Walisongo itu mitos?? kalau jawaban anda YA, maka ada baiknya anda menyimak entri di bawah ini. orang Indonesia itu kadang lebih percaya terhadap sejarah bangsanya yang dituturkan oleh orang Barat ketimbang oleh orang Indonesia sendiri. dan pernahkan anda tahu, bahwa kebanyakan sejarah Indonesia sangat terwarnai oleh corak Barat ( baca; Belanda). kalau ini diteruskan bisa jadi, sejarah kita akan hilang. dengan kata lain kita memang tidak pernah peduli terhadap sejarah bangsa kita sendiri. baca Api Sejarah terkait dengan sejarah bangsa, terutama peran dan kiprah  umat Islam di panggung sejarah Indonesia yang tidak diceritakan.