Beberapa hari ini media cetak dan elektronik santer memberitakan tentang isu mobil nasional, bersamaan dengan diluncurkannya mobil kiat esemka produksi anak SMK 2 Solo. Isu ini menjadi lebih hangat dengan digunakannya mobil tersebut oleh salah satu orang nomor 1 di Solo, siapa lagi kalau bukan bang Jokowi. hehehe seperti yang sudah saya prediksi bakalan muncul pro kontra yang akan meramaikan jagad berita di negeri ini. sebut saja tanggapan Bibit Waluyo yang terkesan 'meremehkan' keputusan Jakowi mengganti mobil camrynya dengan mobnas bikinan anak-anak SMK tersebut.
Saya sendiri termasuk salah satu orang yang sangat senang dan gumbira dengan kemunculan kiat esemka ini dan mimpi lama saya kembali terusik. Kalau boleh saya ngomong mimpi punya Mobil Nasional adalah seperti mimpi di siang bolong, betapa tidak, banyaknya eskalasi dan kebijakan-kebijakan yang kontraproduktif (baca; dunia persilatan kepentingan kapitalis dan beberapa gelintir orang negeri ini) untuk mengimplementasikan kebanggaan nasional tersebut, menyebabkan makin banyak saja aral yang melintang, sehingga Mobil Nasional tetap seperti mimpi yang akan terus mengawang-ngawang entah sampai kapan. ( tapi kita tetap harus optimis...sesulit apapun aral yang melintang jika kita punya keinginan kuat mesti bisa teratasi!)