Minggu minggu ini aku sedang terpikat. Terpikat oleh sosok yang belakangan ini kerap muncul di televisi mendampingi mister Tukul. Sosok ini menarik bukan hanya dari tampilan fisiknya yang cukup manis dan elegan tetapi juga
attitude-nya yang punya daya tarik sendiri. Dia adalah Risa Saraswati.
Siapa sekarang yang tidak mengenal Risa. dari yang semula tikus (meminjam istilah di dalam buku ketiganya-Sunyaruri) kini dia telah menjelma menjadi kuda nil. dari siniah kemudian ketertarikanku mulai tumbuh. apalagi ketka membaca ending bukunya yang men-support siapapun agar berani menulis layaknya dia. Risa menuturkan, dirinya bukanlah sastrawan, bukanlah penulis handal. hanya berlatar belakang corat-coret dalam blog maka lahirlah buku-buku yang kini banyak diburu oleh asyarakat dan kawula muda khususnya.
Risa ternyata tidak punya akun Facebook, melainan twitter. aku bela-belain dech login di twiter hanya karena pengein tahu lebih deket ama Risa ini. syukur-syukur mentionku dibalas. waaah betapa senengnya hati ini. but so Far...aku hanya bisa gigit jari. di setiap kesempatan aku coba 'mencolek' Risa tetapi tetap saja sunyi. hampa, tidak ada balasan.
Ada sebersit kekecewaan memang, tetapi aku sadar diri. Emang siapa aku? begitu
mention lalu dibalas?? hahahaha....ibarat pendatang baru di ranah Risa, maka tentu saja aku harus bersabar, antri.Mungkin di luar sana masih banyak para penggemar Risa yang masih harus menunggu di
follow back.
semoga lewat tulisan ini, siapa tahu Risa ntar melongok ke blogku...hehehe...mngharap.com.
Kemarin, 2 hari yang lalu buku pesenanku datang. Sunyaruri. itulah judul buku ketiga karya Risa saraswati. masih lengkap dengan sampul plastiknya kemudian aku taruh di meja kantor lalu aku ambil gambar. Jepreeet!!
Dengan sangat Pede maka aku pamerkan foto buku baruku itu ke Risa. eh siapa tahu dia langsung melengos, melirik
mentionku. Dug..dug..dug.....hatiku bertalu-talu memantau terus twitter baruku. siapa tahu Risa langsung menyahut tweetku. Rasanya kayak seperti orang yang jatuh cinta lagi. mengharap-harap sesuatu sambil terus deg-degan. qiqiqiqiqi....apakah memang begini rasanya menunggu balasan dari orang yang kita kagumi??? entahlah...
Halaman demi halaman aku buka. Nyaris dalam dua malam buku itu plototin. begitu usai kesan yang aku dapatkan adalah wowwww...!!!
Risa ternyata tidak hanya pandai menyusun syair-syair lagu tetapi sangat lihai memainkan kata-kata di setiap lembaran Sunyaruri. Aku bisa merasakan detak nafasnya di setiap alur yang ia paparkan. bahkan seolah olah aku sedang dibawa ke alamnya, menyaksikan secara langsung apa yang Risa alami.
Berhubungan dengan dunia 'hantu' tidak lalu identik dengan hal-hal yang berbau mistik dan horor. Tetapi Risa bisa menghadirkan dalam bukunya sebuah nuansa berbeda dari kebanyakan 'cenayang'.
Sunyaruri dihadirkan untuk memberitahu pembaca bahwa ada ruang di mana 'mereka para hantu' bisa berbagi pengalaman hidup yang bisa kita petik pelajaran. ada banyak kisah yang tidak kalah mengharukan dibanding dengan kehidupan manusia pada umumnya
contoh, ketika membaca kisah Elsja yang harus mati di ruang bawah tanah karena dikurung oleh bapak ibunya yang Netherland. Dengan membawa cinta yang terpendam kepada Jalil sang pujaan hatinya disertainya dengan 'amarah', kelaparan dan kegelapan yang menyiksa ia harus meregang nyawa sendirian dalam sunyi. Oooooh......dadaku sesak ketika menuliskan paragraf ini. Ya Alloh...ya Rohman...
Aku membayangkan betapa seharusnya orang seperti Risa direkrut oleh pihak kepolisian untuk membantu mengusut sekaligus menelusuri kematian seseorang. Dengan kemampuan Risa yang dapat memflasback kehidupan seseorang yang telah mati, rasanya ada titik pijak yang bisa digunakan oeh kepolisian untuk menginvestigasi jejak kematian seseorang.
Konon, di Amerika dan di negara Barat sudah biasa menggunakan jasa para para cenayang (supranatural) guna mengungkap misteri kematian ataupun kasus yang gelap. jadi ingat film the X file...hehehehe
Tentu saja dengan sistem yang telah diatur sedemikian rupa.
dan juga masih konon katanya, ketika pihak berwajib memburu dan melacak keberadaan resedivis juga menggunakan jasa para supranatural untuk memindai keberadaannya. Kebetulan salah satu diantara mereka pernah ngobrol dengan penulis. maka tidaklah berlebihan jika sekiranya Risa Saraswati kemudian digandeng oleh pihak kepolisian guna mengungkap tabir-tabir gelap di balik kematian seseorang yang acapkali dijumpai.
Gimana teh Risa...mau???