Di saat-saat seperti ini perhatian kita nyaris semuanya tertuju kepada aktivitas gunung Merapi di Yogyakarta. Bagaimana tidak, gunung yang konon paling aktif sedunia itu kini telah menorehkan sejarah, setelah sekian puluh tahun meletus baru kali ini rekor abunya mencapai Cilacap, Purwokerta, Bandung, Jawa Barat. Yogyakarta dan kota-kota sekitar Merapi, Magelang, Boyolali selama berhari-hari diguyur hujan abu, sejauh mata memandang hanya kabut pekat, padahal sebenarnya adalah abu yang beterbangan, jarak pandang juga sangat terbatas.
Dengan kondisi yang demikian, kita pun masih mengucapkan syukur, sebab gunung Merapi tidak benar-benar memuntahkan lava dan material panas seperti 1000 tahun yang lalu, di mana dinasti Mataram kuno sampai harus mengungsikan kerajaannya ke Jawa Timur karena Yogya seluruhnya tertimbun oleh Abu, tidak tanggung-tanggung ketebalan abu saat itu dapat membenamkan bangunan dan rumah-rumah penduduk. Ditemukannya situs candi Barong di desa Candisari di wilayah Kalasan,dan sebuah candi (yang baru-baru ini) ditemukan di kompleks bagunan Universitas Islam Indonesia ( UII ) jalan Kaliurang merupakan salah satu bukti kuat kekuatan abu Merapi saat itu.
candi Barong di dusun Candisari Kalasan Yogyakarta |
candi yang diketemukan di kompleks UII Yogyakarta |
Candi ini kemudian diketahui bernama Pustaka Sala |
Jika ternyata gunung Merapi mampu menciptakan kerusakan yang demikian dahsyatnya, disamping manfaat-manfaat yang dapat diperoleh manusia tentunya, lalu apa sebenarnya maksud Allah menciptakan gunung di muka bumi ini?
Dalam sebuah ayat ALlah SWT menyitir akan arti pentingnya sebuah gunung :
"dan (Tidakkkah mereka memeperhatikan) bagaimana gunung-gunung itu ditegakkan?" (Q.S. Al Ghaasyiyah : 19)
Dr. drh. Bayyinatul Muchtaromah dalam sebuah tulisannya menuturkan bahwa menurut referensi Qur'an diciptakannya sebuah gunung adalah dengan maksud agar bumi tidak bergoncang.
“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka…” (Al Qur’an, 21:31)
Lho..bagaimana ini maksudnya? bukankah dengan gunung Merapi meletus justeru menimbulkan gempa-gempa di daerah sekitarnya?
Sebagaimana terlihat, dinyatakan dalam ayat tersebut bahwa gunung-gunung berfungsi mencegah goncangan di permukaan bumi. Menurut penemuan ini, gunung-gunung muncul sebagai hasil pergerakan dan tumbukan dari lempengan-lempengan raksasa yang membentuk kerak bumi. Ketika dua lempengan bertumbukan, lempengan yang lebih kuat menyelip di bawah lempengan yang satunya, sementara yang di atas melipat dan membentuk dataran tinggi dan gunung. Lapisan bawah bergerak di bawah permukaan dan membentuk perpanjangan yang dalam ke bawah. Ini berarti gunung mempunyai bagian yang menghujam jauh ke bawah yang tak kalah besarnya dengan yang tampak di permukaan bumi.
Dalam tulisan ilmiah, struktur gunung digambarkan sebagai berikut: Pada bagian benua yang lebih tebal, seperti pada jajaran pegunungan, kerak bumi akan terbenam lebih dalam ke dalam lapisan magma. (General Science, Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 305) Dalam sebuah ayat, peran gunung seperti ini diungkapkan melalui sebuah perumpamaan sebagai “pasak”:
“Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai pasak?” (Al Qur’an, 78:6-7)
Dengan kata lain, gunung-gunung menggenggam lempengan-lempengan kerak bumi dengan memanjang ke atas dan ke bawah permukaan bumi pada titik-titik pertemuan lempengan-lempengan ini. Dengan cara ini, mereka memancangkan kerak bumi dan mencegahnya dari terombang-ambing di atas lapisan magma atau di antara lempengan-lempengannya. Singkatnya, kita dapat menyamakan gunung dengan paku yang menjadikan lembaran-lembaran kayu tetap menyatu.
Fungsi pemancangan dari gunung dijelaskan dalam tulisan ilmiah dengan istilah “isostasi”. Isostasi bermakna sebagai berikut: Isostasi: kesetimbangan dalam kerak bumi yang terjaga oleh aliran materi bebatuan di bawah permukaan akibat tekanan gravitasi. (Webster’s New Twentieth Century Dictionary, 2. edition “Isostasy”, New York, s. 975)
Peran penting gunung yang ditemukan oleh ilmu geologi modern dan penelitian gempa, telah dinyatakan dalam Al Qur’an berabad-abad lampau sebagai suatu bukti Hikmah Maha Agung dalam ciptaan Allah.
“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka…” (Al Qur’an, 21:31)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar