Transit Venus Melintas Matahari 2012
Venus memiliki suhu lebih panas dari Merkurius, planet terdekat dari Matahari, dan berotasi beralawanan arah dengan planet lainnya.
Ketika “Bintang Kejora” Melintasi Sang Surya
Hari ini, atau nanti sore sesaat sebelum tenggelamnya matahari kita dapat menyaksikian transit Venus di depan matahari. Amat jarangnya kekerapan
transit Venus maka pengamatan transit Venus khususnya transit Venus 2012
menjadi suatu pengalaman yang hanya berlangsung sekali sepanjang hayat
dikandung badan, hanya sekali dalam satu abad.
*
Transit Venus 2012, Sebuah Penjelasan Singkat
Tandai hari Rabu tanggal 6 Juni 2012 TU1 dalam kalender anda. Inilah saat terjadinya peristiwa langit teramat langka bagi manusia. Demikian langkanya sehingga tidak akan terulang lagi dalam seabad (100 tahun) mendatang, lebih tepatnya hanya akan terjadi lagi pada tahun 2117 yang akan datang. Peristiwa tersebut adalah transit Venus.
Transit Venus adalah peristiwa tepat sejajarnya Matahari, Venus dan Bumi dalam satu garis lurus ditinjau dari semua arah dengan Venus tepat di tengah–tengah. Konfigurasi ini sekilas mengingatkan kita pada Gerhana Matahari, dimana posisi Venus digantikan oleh Bulan.
Tetapi, meskipun diameter Bulan 3,5 lebih kecil dari Venus, Bulan pada saat Gerhana Matahari 108 kali lebih dekat ke Bumi dibanding Venus pada saat transit Venus. Konsekuensinya kita di Bumi menyaksikan Bulan seakan–akan 27 kali lebih besar dibanding Venus, dimana diameter nampak (apparent diameter) rata–rata Bulan adalah 30 menit busur sementara Venus hanyalah 0,9 menit busur2.
Maka,
meskipun konfigurasinya serupa kenampakan transit Venus amat berbeda
dengan Gerhana Matahari. Pada Gerhana Matahari, karena Bulan mengedari
Bumi dalam orbit lonjong (ellips) dapat terjadi situasi dimana gerhana
terjadi tatkala Bulan menempati titik terdekat ke Bumi, sehingga
diameter nampak Bulan sama atau sedikit lebih besar dari Gerhana
Matahari Total.
Sementara jika gerhana terjadi
saat Bulan berada pada titik terjauhnya, diameter nampak Bulan lebih
kecil dibanding Matahari dan kita melihatnya sebagai Gerhana Matahari
Cincin.
Sementara dalam transit Venus,
jauhnya jarak Bumi ke Venus menyebabkan diameter nampak Venus 27 hingga
30 kali lebih kecil dibanding Matahari. Akibatnya yang terlihat
hanyalah bundaran kecil hitam melintas di depan cakram Matahari yang
besar.
Kekerapan transit Venus pun sangat berbeda dibanding Gerhana
Matahari. Dalam setahun dapat terjadi dua hingga tiga kali Gerhana
Matahari. Sedangkan transit Venus hanya terjadi dua kali saja selama
seabad. Untuk abad ke–21 kali ini transit Venus hanya terjadi pada 8
Juni 2004 TU dan 6 Juni 2012 TU. Keduanya memang hanya berselang 8 tahun
karena merupakan satu pasangan transit.Namun sebelum 2004 TU, transit Venus sebelumnya berlangsung pada 6 Desember 1882 TU sehingga berselisih 121,5 tahun. Jarangnya frekuensi transit Venus disebabkan oleh resonansi orbital3 Bumi dengan Venus yang bernilai 8 : 13 dan 243 : 395. Situasi ini membuat tiap kali Bumi tepat 8 kali mengelilingi Matahari maka Venus telah tepat 13 kali mengelilingi Matahari.
Disini hasil 8 x 365,25 (periode revolusi Bumi) setara dengan 13 x 224,7 (periode revolusi Venus). Demikian juga setiap kali Bumi tepat 243 kali mengelilingi Matahari maka Venus telah tepat 395 kali mengelilingi Matahari. Di sini juga hasil 243 x 365,25 setara dengan 395 x 224,7.
Situasi yang menyertai transit Venus pun berbeda dibanding Gerhana Matahari. Dalam Gerhana Matahari Cincin misalnya, proses penutupan cakram Matahari oleh bundaran Bulan senantiasa diikuti menurunnya pensinaran Matahari yang tiba di Bumi.
Penurunan ini mencapai puncaknya pada saat puncak gerhana terjadi. Pada Gerhana Matahari Cincin 26 Januari 2009 puncak gerhana ditandai terblokirnya 93 % cakram Matahari oleh Bulan.
Ini membuat pensinaran Matahari pada waktu itu menurun cukup drastis hingga tinggal 7 % dibanding normalnya4, situasi yang amat mudah dideteksi dalam pandangan mata kita karena suasana menjadi sedikit remang–remang.
Sebaliknya pada transit Venus tidak demikian. Dengan diameter nampak maksimum hanyalah 1 banding 27 terhadap Matahari, maka pada saat puncak transit Venus terjadi hanya 0,03 % cakram Matahari yang terblokir bundaran Venus. Akibatnya pensinaran Matahari hanya berkurang 0,03 % saja sehingga tidak bisa dibedakan dengan situasi Matahari sehari–hari. Hanya instrumen elektronik yang amat peka saja yang sanggup mendeteksi perubahan pensinaran akibat transit Venus.
Transit Venus 2012 merupakan bagian dari seri transit ketujuh, dengan ciri–ciri terjadi tatkala Matahari menempati deklinasi di sekitar +22 derajat dan right ascension di sekitar 5 jam. Tepatnya, puncak transit Venus 2012 terjadi tatkala Matahari terletak pada deklinasi +22 derajat 40 menit dan right ascension 4 jam 58 menit.
Pada saat itu Matahari berkedudukan di konstelasi bintang Taurus. Transit Venus 2012 berlangsung kala jarak Bumi dan Venus sebesar 43,3 juta km. Pada saat itu Venus hanya akan terlihat sebagai bundaran sangat kecil sebesar 0,97 menit busur.
Tahap–tahap transit Venus Sumber : NASA, 2011. 2012 adalah sebagai berikut :
Tabel 1 : Situasi Transit Venus 2012 dalam zona waktu Indonesia
Tahap7
|
Sudut Posisi 8º |
Waktu
|
||
WIB
|
WITA
|
WIT
|
||
Kontak I |
41
|
05:09:38
|
06:09:38
|
07:09:38
|
Kontak II |
38
|
05:27:34
|
06:27:34
|
07:27:34
|
Puncak |
345
|
08:29:36
|
09:29:36
|
10:29:36
|
Kontak III |
293
|
11:31:39
|
12:31:39
|
13:31:39
|
Kontak IV |
290
|
11:49:35
|
12:49:35
|
13:49:35
|
Dengan demikian transit Venus 2012 ini memiliki durasi cukup panjang yakni 6 jam 39 menit 57 detik. Jarak pisah antara pusat cakram Venus dengan pusat cakram Matahari pada transit Venus 2012 tergolong terpendek sepanjang lima abad terakhir, yakni 554,4 detik busur (9,24 menit busur). Pada transit Venus 2004, jarak pisah itu masih 626,9 detik busur (10,45 menit busur). Semakin pendek jarak pisah tersebut, maka semakin panjang durasi transit Venusnya. Karena semakin pendek jarak pisahnya maka semakin dekat Venus terhadap pusat cakram Matahari pada saat puncak transitnya.
Transit Venus 2012 terjadi tatkala Matahari sedang menuju garis balik utara9 (tropic of cancer) dan hanya 15 hari sebelum menempati titik balik musim panas10 (winter solstice).
Pada keadaan tersebut, udara Indonesia umumnya didominasi oleh angin
muson tenggara yang berhembus dari benua Australia menuju Asia. Angin
muson ini bersifat kering sehingga kandungan uap air dalam udara
Indonesia relatif lebih rendah. Sehingga di Indonesia umumnya sedang
mengalami kondisi musim kemarau. Situasi ini menyebabkan langit dalam
keadaaan lebih cerah (memiliki tutupan awan lebih sedikit) sehingga
transit Venus 2012 diprediksikan dapat teramati dengan baik dari
Indonesia.
2. Kawasan yang Mampu Menyaksikan Transit Venus 2012 Sebagian besar permukaan Bumi akan bisa melihat transit Venus 2012, meliputi seluruh benua Asia dan Australia, sebagian besar benua Eropa dan Afrika serta sebagian benua Amerika. Di Eropa hanya sebagian Spanyol dan Portugal yang tak bisa menyaksikan transit Venus ini. Sementara di Afrika adalah kawasan Afrika utara bagian barat, Afrika tengah bagian barat dan Afrika selatan.
Dan di benua Amerika, sebagian besar kawasan Amerika Latin seperti Brazil, Argentina, Peru, Chile dan sekitarnya takkan mampu menyaksikan transit Venus. Untuk samudera, sebagian besar Samudera Atlantik tak bisa melihat transit Venus 2012, sebaliknya seluruh kawasan Samudera Hindia dan Pasifik bisa menyaksikannya.
Kawasan yang mampu menyaksikan transit Venus 2012 terbagi menjadi dua kategori. Yang pertama adalah kawasan yang mampu menyaksikannya secara utuh, yakni saat seluruh tahap transit Venus terjadi setelah Matahari terbit dan sebelum Matahari terbenam.
Kawasan ini meliputi sebagian Asia, tepatnya seluruh Asia Timur, sebagian Asia Tenggara dan Asia Utara (termasuk Russia). Di luar Asia adalah Selandia Baru, negara–negara Pasifik di sekitar khatulistiwa’ hingga Kepulauan Hawaii, sebagian besar Australia dan pulau Hijau (Greenland), Alaska, sebagian Canada dan kutub utara. Kecuali di Hawai, Alaska, Canada dan pulau Hijau, transit Venus berlangsung pada Rabu 6 Juni 2012 TU.
Koordinat 22,683 LU 157,05 BT yang secara geografis terletak di tengah–tengah Samudera Pasifik sejauh 2.230 km sebelah tenggara Tokyo (Jepang) menjadi titik istimewa. Sebab pada titik ini puncak transit Venus bertepatan dengan Matahari di titik zenithnya11.
Yang kedua adalah kawasan yang hanya menyaksikan sebagian transit Venus sebab sebagian tahap transit terjadi kala Matahari belum terbit ataupun sudah terbenam. Kawasan ini terbagi ke dalam dua sub–kawasan, masing–masing sub–kawasan pertama (yang melihat transit Venus saat Matahari terbit pada Rabu 6 Juni 2012) dan sub– kawasan kedua (yang menyaksikan transit Venus saat Matahari terbenam pada Selasa 5 Juni 2012).
Sub–kawasan pertama meliputi Eropa, Afrika, sebagian Asia (Asia selatan dan sebagian Asia tenggara) dan sebagian kecil Australia. Sementara sub–kawasan kedua meliputi Amerika dan sebagian kecil pulau Hijau.
Terdapat pula dua sub– kawasan istimewa yakni sub–kawasan X dan Y. Sub–kawasan X mencakup Islandia dan perairan di sekitarnya (termasuk sebagian kecil pulau Hijau). Di sini awal transit terjadi sebelum Matahari terbenam Selasa 5 Juni 2012 TU namun akhir transit terjadi setelah Matahari terbit Rabu 6 Juni 2012 TU sementara puncak transit takkan terlihat karena Matahari sudah terbenam.
Sub–kawasan Y meliputi kepulauan Balleny yang tak berpenghuni dan perairan sekitarnya di sebelah selatan Australia dan Selandia Baru. Di sini awal transit terjadi sebelum Matahari terbit dan sebaliknya akhir transit terjadi sesudah Matahari terbenam, semuanya pada Rabu 6 Juni 2012 TU. Hanya puncak transit yang bisa terlihat.
Indonesia menjadi salah satu lokasi istimewa dalam transit Venus 2012 sebab terbagi dalam dua kawasan berbeda, masing–masing kawasan full (kawasan yang bisa menyaksikan seluruh tahap transit Venus) dan kawasan partial (kawasan yang hanya bisa menyaksikan sebagian tahap transit Venus).
Batas antara kawasan full dan partial adalah kawasan transisi, yakni kawasan yang dibatasi oleh sepasang garis I dan II,. Kedua garis tersebut masing–masing adalah garis yang menghubungkan titik-titik dimana tahap I dan II transit Venus terjadi bersamaan dengan terbitnya Matahari. Setiap kawasan mencakup propinsi seperti tercantum dalam tabel berikut ini :
Tabel 2 : Kawasan full transit Venus 2012 di Indonesia
No
|
Propinsi
|
No
|
Propinsi
|
1. | Sulawesi Utara | 7. | Nusa Tenggara Timur |
2. | Gorontalo | 8. | Maluku |
3. | Sulawesi Tengah | 9. | Maluku Utara |
4. | Sulawesi Barat |
10.
|
Papua Barat |
5. | Sulawesi Selatan |
11.
|
Papua |
6. | Sulawesi Tenggara |
Tabel 3 : Kawasan partial transit Venus 2012 di Indonesia
No
|
Propinsi
|
No
|
Propinsi
|
1. | Aceh | 9. | Bengkulu |
2. | Sumatera Utara |
10.
|
Lampung |
3. | Sumatera Barat |
11.
|
Banten |
4. | Riau |
12.
|
DKI Jakarta |
5. | Kepulauan Riau |
13.
|
Jawa Barat |
6. | Jambi |
14.
|
Jawa Tengah |
7. | Sumatera Selatan |
15.
|
DI Yogyakarta |
8. | Bangka Belitung |
16.
|
Jawa Timur |
Adanya kawasan full, partial dan transisi menyebabkan Indonesia menjadi salah satu lokasi terlihatnya transit Venus 2012 yang paling menarik selain Australia, Cina, Russia dan Amerika Serikat. Berbeda dengan negara–negara tersebut, Indonesia terletak di khatulistiwa’ dan berpotensi besar untuk memiliki langit lebih cerah dengan sedikit tutupan awan karena berada dalam musim kemarau. Sehingga potensi terlihatnya transit Venus di Indonesia tergolong paling baik secara kewilayahan.
Bila dikombinasikan dengan keelokan alam Indonesia, peristiwa transit Venus 2012 merupakan salah satu momen langka dan bersejarah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Mengingat, seperti halnya turis gerhana yang gemar mencari titik–titik dengan potensi keterlihatan Gerhana Matahari yang terbaik, transit Venus pun memiliki fenomena turis transit.
3. Mengapa Transit Venus Penting Bagi Kita ?
Seberapa penting transit Venus 2012 ini bagi kita ? Transit Venus 2012 merupakan peristiwa langit yang teramat jarang kita jumpai. Pasca transit Venus 2012, kita harus menunggu lagi hingga 105,5 tahun kemudian tepatnya pada peristiwa transit Venus 2117 pada 11 Desember 2117 TU pukul 06:58 hingga 12:38 WIB.
Jelas bahwa dengan umur rata–rata manusia modern, belum tentu satu generasi manusia akan bersua dengan peristiwa transit Venus. Ini sangat berbeda dibanding Gerhana Matahari, yang dalam setahun saja bisa terjadi 2 hingga 3 kali sehingga tergolong peristiwa langit reguler. Bagi Indonesia saja, transit Venus terakhir sebelum abad ke–21 TU adalah transit Venus 1882 yang berlangsung pada 6 Desember 1882 TU.
Selama kurun waktu 1882 TU hingga 2004 TU, belasan generasi manusia Indonesia tumbuh dan berkembang. Pentas sejarah Indonesia pun bergulir demikian cepat dari semula tanah jajahan Belanda di seberang lautan yang dinamakan Hindia Belanda menjadi negara Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat serta diperhitungkan dalam pentas peradaban modern.
Pentingnya transit Venus dapat dilihat juga dari jarangnya kekerapan peristiwa ini. Sejak manusia mengembangkan teleskop untuk mengamati langit dalam lima ratus tahun terakhir, tepatnya sejak astronom Galileo Galilei menggunakan teleskop panggung untuk mengamati Bulan pada 1610 TU, hanya terjadi tujuh peristiwa transit Venus, yakni :
Tabel 4 : Transit Venus sejak 1610 TU
No
|
Nama
|
Tanggal12
|
Kontak I13
|
Kontak IV13 |
1. | Transit Venus 1631 | 7 Desember 1631 TU |
10:40
|
14:01
|
2. | Transit Venus 1639 | 5 Desember 1639 TU |
21:56
|
04:57
|
3. | Transit Venus 1761 | 6 Juni 1761 TU |
09:00
|
15:39
|
4. | Transit Venus 1769 | 4 Juni 1769 TU |
02:13
|
08:38
|
5. | Transit Venus 1874 | 9 Desember 1874 TU |
08:42
|
13:32
|
6. | Transit Venus 1882 | 7 Desember 1882 TU |
20:54
|
03:18
|
7. | Transit Venus 2004 | 8 Juni 2004 TU |
12:12
|
18:30
|
Terhitung dari mulai diketahuinya fenomena transit Venus oleh manusia, tepatnya sejak pengamatan transit Venus yang pertama kali oleh astronom ibn Sina (Persia) pada tanggal 24 Mei 1032 TU menjelang Matahari terbenam, hanya delapan transit Venus yang sempat diamati manusia.
Selain enam seperti tersebut dalam tabel 5 di atas, dua lainnya adalah hasil pengamatan ibn Sina dan sebuah pengamatan Andalusia (Spanyol) pada 1153 TU, tepatnya tanggal 24 November 1153 TU pukul 00:03 hingga 07:50 WIB yang baru dipublikasikan dalam catatan astronom ash–Shirazi dua abad kemudian.
Bagi Indonesia, dari delapan peristiwa transit Venus yang teramati manusia tersebut, hanya tiga yang sempat diamati dari Indonesia.
Dua yang pertama berlangsung di masa Hindia Belanda, yakni transit Venus 1761 dan transit Venus 1769, yang dilaksanakan oleh Johann Mauritz Mohr.
Sedangkan satunya lagi baru terjadi pada transit Venus 2004 yang dilaksanakan oleh para astronom dari observatorium Bosscha (Bandung), planetarium Jakarta (Jakarta), Yogyakarta dan sejumlah titik pengamatan lainnya. Tidak ada catatan sejarah yang menyatakan berlangsungnya pengamatan transit Venus 1874 dan transit Venus 1882 sehingga terdapat “kekosongan” lebih dari dua abad.
Dalam konteks pribadi dengan amat jarangnya kekerapan transit Venus maka pengamatan transit Venus khususnya transit Venus 2012 menjadi suatu pengalaman yang hanya berlangsung sekali sepanjang hayat dikandung badan. (Kafe Astronomi/Jogja Astro Club (JAC)/icc.wp.com)
===
Footnotes:1 TU adalah singkatan dari Tarikh Umum. Ini meupakan pengindonesiaan dari istilah CE (Common Era) yakni nama tarikh bagi kejadian–kejadian sebelum tahun 1 (tahun pertama) kalender Matahari. Dahulu tarikh tersebut dinamakan M (Masehi), pengindonesiaan dari AD (Anno Domini). Namun setelah penelitian kontemporer menunjukkan Isa al–Masih tidak dilahirkan tepat tahun 1, melainkan 4 atau 5 tahun sebelumnya, maka penamaan tarikh M menjadi tidak tepat lagi sehingga digantikan TU dalam versi Indonesianya. Penggunaan tarikh ini pertama kali disarankan Prof. dr. Teuku Jacob (alm), antropolog yang juga mantan rektor UGM.
2 1 derajat = 60 menit busur = 3.600 detik busur.
3 Resonansi orbital : situasi dimana benda langit A yang bersama–sama benda langit B mengedari sebuah benda langit induk (misalnya Matahari) demikian rupa sehingga periode revolusi A adalah kelipatan atau pecahan bilangan bulat sederhana dari periode revolusi B.
4 Dalam kondisi tidak terjadi gerhana.
5 Deklinasi : garis–garis khayal yang identik dengan garis lintang pada bola langit.
6 Right ascension : garis–garis khayal yang identik dengan garis bujur pada bola langit.
7 Tentang tahap–tahap transit Venus dijelaskan dalam Bab berikutnya (download file e-book dibawah).
8 Sudut posisi : disini maksudnya posisi pusat cakram Venus terhadap pusat cakram Matahari dalam arah
mataangin (azimuth). Aturannya, 0 atau 360 = utara, 90 = timur, 180 = selatan dan 270 = barat.
9 Garis balik utara : garis lintang paling utara yang bisa dijangkau Matahari dalam gerak semu tahunannya, yakni garis 23,5 LU.
10 Titik balik musim panas : titik paling utara yang bisa dijangkau Matahari dalam gerak semu tahunannya. Setelah mencapai titik ini, Matahari secara perlahan beringsut ke selatan menuju khatulistiwa’. Titik ini terletak di atas garis balik utara pada deklinasi +23,5 derajat dan right ascension 6 jam. Pada saat Matahari mencapai titik ini, musim panas di belahan Bumi utara mencapai puncaknya.
11 Titik zenith : titik tertinggi dalam bola langit, yakni 90 derajat dihitung dari arah manapun dari kaki langit.
12 Tanggal dinyatakan berdasarkan terjadinya puncak transit.
13 Waktu kontak dinyatakan dalam WIB.
===
Download e-booknya hanya di Kafe Astronomi.com (Klik disini untuk download)Penerbit Kafe Astronomi.com Publisher Yogyakarta, 2012
Kala Bintang Kejora Melintas Sang Surya Transit Venus 2012
Eko Hadi Gunawan Erni Latifah Wulandari Muh. Ma’rufin Sudibyo
Copyright © 2012 by Kafe Astronomi.com All right reserved
Transit of Venus, 6th June, 2012 (Stellarium Animation)
Transit of Venus
*****
((( IndoCropCircles.wordpress.com )))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar