Tidak seberapa lama kau pun mulai tersedu-sedu. semakin hancurlah hatiku. Akupun bertaya, ada apa? kau masih tetap saja membisu. Tuhan, dengan cara apa agar istriku mau ngomong.
"Ada apa ma? bicaralah ! kalau kamu tidak mau bicara bagaimana aku bisa mengerti apa yang kamu mau?
kalau ada yang salah padaku aku minta maaf . tapi please....bicaralah!"
Bukan jawaban yang aku terima. malah tangismu semakin keras. jam sudah menunjukkan pukul 23.00 Wib. aku semakin bingung dan tidak mengerti. ada apa dengan istriku? mungkinkah ia kesambet setan?
aaah... rasanya tidak mungkin. aku dekati wajahmu untuk memastikan tidak ada yang berubah. biasanya orang yang ketempelan jin, roman muka dan sorat mata mengalami perubahan. Ini tidak. aku belai wajahmu yang ayu.
"Maa...ada apa sebenarnya? bicaralah !"
Kau masih saja tersedu-sedu oleh tangismu. beginikah wanita. kadang aku dibuat tdak mengerti dengan jalan pikiran mereka. Konon, di saat wanita menangis ada berbagai macam interpretasi yang bisa disimpulkan. pertama ia bahagia. kalau yang satu ini tidak mungkin. sebab wanita yang menangis karena bahagia ada sesungging senyum manis dan tulus di sudut bibirnya meski air mata berderai membasahi pipinya. kedua, karena sedih. kalau yang kedua ini sangat-sangat mungkin. cuman sedihnya karena apa. ini yang masih membuatku bingung.
Aku bukanlah type lelaki yang suka selingkuh, berbuat kasar sama anak juga tidak. lalu apa penyebab istrku menangis? beribu-ribu pertanyaan menjejali otakku. semakin aku berpikir keras kebuntuanlah yang aku hadapi. akhirnya aku menyerah pada keadaan. aku biarkan istriku sendirian di kamar. sementara aku menuju kamar yang lain. mungkin ia butuh suasana menyendiri agar bisa berpikir tenang.
jam menunjukkan pukul 00:00 aku mendengar langkah kaki istriku turun dari ranjang menuju ruang tengah. aku masih terbaring di kamar sambil menunggu dengan cemas. aku pun keluar pura-pura ke kamar kecil. istriku rebahan di kursi tamu sambil membiarkan pintu rumah terbuka. Mungkin ia butuh angin segar, pikirku. biarlah ia nikmati kesendiriannya.
untuk mengusir rasa jenuhku aku memasak air untuk persediaan air kendi esok pagi. selama ini kami memang mengkonsumsi air kendi, tidak air mineral yang dipasarkan di toko-toko. kelihatan ribet memang. tetapi kami punya alasan sendiri mengapa lebih menyukai air kendi.
pertama air yang dimasak jelas lebih sehat daripada air yang tidak dimasak. kedua karena kendi terbuat dari tanah yang dikeringkan kemudian dibakar maka dengan sendirnya ia mengandung unsur tanah yang sangat bermanfaat bagi kesehatan pencernaan. ketiga proses pendinginan alami yang dilakukan oleh kendi sangat terasa ketika air sudah menyentuh tenggorokan. Rasanya cessshhh....segaaaaarrr.... dan kesegaran itu terasa hingga ke dalam perut. Satu hal yang tidak didapatkan manakala mengkonsumsi air mineral. Pembaca pasti menyangsikan. boleh dicoba dech.
Untuk mendapatkan sensasi air kendi yang segaaaar ada satu tips yang harus diperhatikan. yaitu ketika air sudah mendidih segera tuangkan air yang masih mendidih tadi ke dalam kendi. kemudian tutup dengan tutup yang ada. tunggu keesokan harinya dan nikmati sensai kesegaran air kendi.
satu ceret air telah mendidih kemudian aku tuangkan ke dalam kendi. ceret kedua pun menyusul aku taruh di atas api. aku lihat istriku masih duduk menyendiri. entah apa yang ada dalam pikirannya. aku tak tahu. ceret kedua pun mendidih. istriku mulai beranjak dari kursi tamu menuju kamar tidur. setelah usai menuangkan ceret ke dalam kendi. akupun bergegas menuju kamar. Aku lihat istriku mulai tertidur. aku pandangi wajahnya dari jauh. oh...istriku ada apa dengan dirmu??? sungguh kamu terlihat cantik pada waktu terlelap tidur seperti ini.
Malam ini aku biarkan istriku tidur dalam kesendirian. Biarlah. Siapa tahu esok pagi ia bangun dalam keadaan lebih baik. Mataku belum mau tertidur juga. aku sambar buku yang baru kemarin aku beli. halaman demi halaman aku buka. akhirnya akupun ketiduran hingga pagi menjelang.
Bersambung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar