Minggu, 20 Maret 2011

MARAH DAN PAKU



Suatau ketika terdapatlah seorang anak lelaki pemarah. siapapun diantara kita yang memiliki anak pemarah pasti bisa merasakan dan dengan cara berbeda pula kita menangani kasus semacam ini. sang bapak kemudian memberikan solusi dengan cara memberinya paku 50 buah. 
"Nak, ketika engkau marah maka gunakan paku itu lalu pakulah pagar di belakang rumah!" 
Dan begitu seterusnya di setiap sang anak marah ia kemudian menancapkan paku  di pagar belakang rumahnya.

Seminggu pertama ia telah menancapkan 50 paku. rupanya seiring dengan berjalannya sang waktu, si anak mulai bisa mengurangi amarahnya dan bahkan bisa menahan diri untuk tidak marah lagi, karena menahan amarah ternyata lebih mudah daripada memakukan paku ke pagar.
Ketika sudah  bisa mengendalikan rasa amarahnya lalu ia mendatangi ayahnya dan disarankan agar dia mencabut satu paku di setiap hari di mana ia tidak  marah.
Hari-hari berlalu dan anak itu memberitahukan kepada ayahnya kalau semua paku telah ia cabut. sang ayah kemudian berkata,
"Bagus anakku, kamu telah berhasil, mari sekarang kita ke balakang rumah. coba lihatlah dengan seksama betapa pagar-pagar ini telah berlubang sebab pakumu. 
Ia tidak lagi bisa seperti keadaan semula. Ingatlah, ketika kamu berkata kepada orang lain  dalam keadaan marah, kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini....di hati orang lain"
"Kata-kata orang marah adalah laksana tikaman pisau yang engkau hunjamkan ke tubuh orang lain, 
seberapa sering engkau mencabut pisau itu untuk kemudian engkau obati, dengan cara meminta maaf,
maka bekas luka itu masih tetap ada. dan akan terus ada sepanjang hayat"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat datang di Paytren. Untuk menjadi mitra Paytren ada beberapa tahap yang harus anda lalui : *TAHAP 1*   1. CALON MITRA DOWNLO...