Minggu, 13 Juni 2010

Terlalu Cinta >< Sakit Hati


 Terlalu Cinta >< Sakit Hati



Cinta adalah sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan afeksi (yang lebih dari sekedar rasa simpati atau persahabatan) terhadap seseorang.


Cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.






Terlalu mencintai adalah rasa subyektif yang berlebihan yang mampu mengalahkan egois, lebih dalam dalam pengorbanan diri, lebih dalam dalam perhatian, lebih dalam dalam memberikan kasih sayang, lebih tunduk, lebih patuh untuk mengikuti arus, lebih dalam memamahi objek tersebut, lebih tahu tindakan yang harus dilakukan, lebih ikhlas dalam menuruti kemauan, lebih tunduk dan patuh terhadap perbedaan dan aturan, dan lebih dalam mau melakukan apapun juga yg diinginkan oleh objek tersebut.


Nah, sungguh indah konsep Cinta diatas. Bagaimana jika sesuatu itu berujung ke sakit hati ?. Gampang sekali. Sakit hati adalah kebalikan dari Cinta !


Sakit hati dalam hubungan percintaan adalah sakit dari segala sakit. Mungkin anda pernah mengalaminya. Mayoritas, Sakit hati disebabkan oleh perbedaan pendapat atau pertentangan batin, perbedaan keinginan. Sakit hati dikarenakan sifat amarah manusia lebih menguasai/dominan dari rasa Cinta tersebut diatas. Karena sakit hati adalah kebalikan dari cinta, maka sakit hati itu adalah tidak ada pengorbanan diri, menolak rasa perhatian, tidak ada kasih sayang, tidak tunduk, tidak patuh dalam mengikuti arus, tidak memahami obyek, tidak mengetahui tindakan yang harus dilakukan, tidak ikhlas dalam menuruti kemauan, tidak tunduk/faham terhadap perbedaan dan aturan, dan tidak mau melakukan apapun yang diinginkan oleh subyek percintaan tersebut.


Pertanyaannya sekarang adalah : Jika sudah terlalu mencintai, apakah ada konsep sakit hati ?.
Menurut saya, terlalu mencintai adalah rasa paling tinggi yang dominan mengalahkan sifat Sufiyah (iri, dengki), lawwamah (rakus, congkak, sombong), dan amarah (pemarah). Terlalu mencintai seharusnya berada di sifat mutmainah (kebaikan). Jadi harusnya terpisah dan murni tidak terkontaminasi oleh Sufiyah, Lawwamah dan Amarah.


Jika ada seseorang yang berkata : Terlalu mencintai pada akhirnya memperoleh sakit hati. Hehehehe (ketawa dulu). Ini namanya tidak faham tentang konsep Cinta dan Terlalu Mencintai seperti tertulis diatas.


Seperti penjelasan tentang Sakit Hati, akan berujung ke Sakit Hati karena Supiyah, Aluamah, dan Amarah selalu dominan dalam hubungan percintaan. Itu saja jawabnya. Penegasannya kembali adalah : Sakit Hati adalah kebalikan dari Cinta!


Cinta untuk Manusia dan Cinta untuk Tuhan


Esensinya sama. Cinta kepada manusia dan Cinta kepada Tuhan adalah sebuah komitmen hati. Dalam cinta itu ada konsep cobaan/ujian. Tuhan memberikan ujian yang beragam kepada umatnya. Mulai dari rejeki jatuh, musibah, perang, dll. Lantas, jika terjadi apakah manusia itu sakit hati dan menyesali atas kehendakNya ?.


Cinta untuk manusia-pun tidak luput dari cobaan/ujian. Jikalau cinta adalah komitmen, apalagi rasa itu sudah menjadi Terlalu Mencintai, apakah berlaku pula konsep sakit hati dan menyesal ?. Jika memang terjadi sakit hati dan penyesalan, maka cinta itu sudah tidak murni lagi. Kembali lagi diatas, Supiyah, Aluamah dan Amarah telah menguasai manusia tersebut. Akan terjadi kambing hitam atas jati diri manusia, yaitu … Ya .. manusia memang tidak sempurna. Kenapa tidak dibalik menjadi : Manusia itu harus menuju ke kesempurnaan !.


Selama kata TIDAK itu terus didengungkan dalam sukma, maka raga akan merespon melalui alam bawah sadar untuk terus menciptakan hal-hal yang berkaitan dengan TIDAK. Believe it or not …

sumber :  http://www.hendra.ws/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selamat datang di Paytren. Untuk menjadi mitra Paytren ada beberapa tahap yang harus anda lalui : *TAHAP 1*   1. CALON MITRA DOWNLO...