WASIAT TERAKHIR RASULULLAH SAW
Diriwayatkan bahwa surah Al-Maidah ayat 3 diturunkan sesudah waktu Asar pada hari Jum'at di Padang Arafah pada musim haji penghabisan (Wada')
Pada masa itu Rasulullah S.A.W. berada di Padang Arafah di atas unta. Ketika ayat ini diturunkan Rasulullah tidak begitu jelas penerimaannya, untuk mengingat isi dan makna yang terkandung di dalam ayat tersebut, Baginda bersandar pada unta beliau sambil unta tersebut duduk perlahan-lahan.
Setelah itu turun malaikat Jibrail A.S dan berkata:"Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah aku sempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah S.W.T. dan demikian juga apa yang terlarang olehNya.Oleh itu kamu kumpulkan para sahabatmu dan beritahu mereka bahwa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu dengan kamu."
sehabis malaikat Jibril A.S pergi maka Rasulullah S.A.W pun berangkat ke Mekah dan terus ke Madinah.
Setelah Rasulullah S.A.W mengumpulkan para sahabat beliau, maka Rasulullah pun menceritakan apa yang telah di beritahu oleh malaikat Jibril A.S. Tatkala sahabat mendengar hal demikian maka mereka pun gembira sambil berkata:"Agama kita telah sempurna! agama kita telah sempurna!"
sementara Abu Bakar yang mendengar keterangan Rasulullah S.A.W. itu, dia tidak dapat menahan kesedihannya maka dia pun kembali ke rumah lalu mengunci pintu dan menangis. Abu Bakar menangis dari pagi hingga malam.
keadaan Abu Bakar r.a yang menangis itu telah sampai kepada sahabat yang lain, maka berkumpulah para sahabat di hadapan rumah Abu Bakar r.a dan mereka berkata:"Wahai Abu Bakar, apakah yang telah membuat kamu menangis ? seharusnya kamu berasa gembira sebab agama kita telah sempurna."
Mendengar pertanyaan dari para sahabat yang demikian itu maka Abu Bakar r.a pun berkata:" Wahai para sahabatku, kamu semua tidak tahu tentang musibah yang menimpa kamu, tidakkah kamu tahu bahwa apabila sesuatu perkara itu telah sempurna maka akan kelihatan lah kekurangannya. Dengan turunnya ayat tersebut maka itu sebagai tanda yang menunjukkan perpisahan kita dengan Rasulullah S.A.W. Hasan dan Husain akan kehilangan kakeknya dan para isteri Nabi menjadi janda."
Setelah mendengar penjelasan dari Abu Bakar r.a maka sadarlah mereka akan kebenaran kata-kata Abu Bakar r.a, lalu mereka menangis. Tangisan mereka telah di dengar oleh para shabat yang lain, maka mereka pun terus memberitahu Rasulullah S.A.W. tentang apa yang mereka lihat itu.
Salah seorang dari sahabat berkata:" Ya Rasulullah, kami baru saja dari rumah Abu Bakar r.a dan kami dapati banyak orang menangis dengan suara yang keras di hadapan rumahnya"
Mendengar keterangan dari sahabat itu, maka berubahlah muka Rasulullah dan dengan segera beliau bergegas ke rumah Abu Bakar r.a.
Sesampai di rumah Abu Bakar r.a maka Rasulullah S.A.W melihat mereka yang menangis dan bertanya. "Wahai sahabatku, kenapa kalian semua menangis?" Kemudian Ali r.a berkata:" Ya Rasulullah S.A.W., Abu Bakar mengatakan dengan turunnya ayat ini membawa tanda bahwa wafat mu telah dekat. Adakah ini benar, ya Rasulullah?"
Lalu Rasulullah S.A.W. berkata:" Semua yang dikata oleh Abu Bakar r.a adalah benar dan sesungguhnya masa untuk aku meninggalkan kamu semua telah hampir dekat."
mendengar pengakuan Rasulullah S.A.W maka Abu Bakar menangis sekuat tenaga sehingga dia jatuh pingsan sementara Ali r.a pula menggigil seluruh tubuhnya. Dan para sahabat yang lain menangis dengan sekuat-kuat yang mereka mampu. Sehingga gunung-gunung, batu-batu, semua malaikat yang dilangit, cacing- cacing serta semua binatang baik di darat maupun di laut turut menangis.
Kemudian Rasulullah S.A.W. bersalam dengan para sahabat satu demi satu dan berwasiat kepada mereka. [Kisah Rasulullah S.A.W hidup selepas turunnya ayat terakhir itu ada yang menyatakan 81 hari, 50 hari, 35 hari dan ada juga yang mengatakan 21 hari.]
Pada saat sudah dekat ajal Rasulullah S.A.W., beliau menyuruh Bilah bin Rabah adzan untuk mengerjakan solat, lalu berkumpullah para Muhajirin dan Ansar di masjid Rasulullah S.A.W. kemudian Rasulullah menunaikan solat 2 rakaat bersama semua yang hadir. Setelah selesai mengerjakan solat beliau bangun dan naik ke atas mimbar dan berkata: "Alhamdulillah, wahai para muslimin, sesungguhnya aku adalah seorang Nabi yang diutus dan mengajak orang kepada jalan Allah dengan izin Nya, dan aku adalah saudara kandung kamu, yang sayang pada kamu semua seperti seorang ayah. Oleh itu kalau sesiapa mempunyai hak untuk dituntut, maka hendaklah dia bangun dan memberitahu saya sebelum saya dituntut di hari kiamat."
Rasulullah berkata sebanyak tiga kali kemudian bangun seorang lelaki yang bernama 'Ukasyah Bin Muhshan' dan berkata:" Demi ayah dan ibuku Ya Rasulullah S.A.W., kalau anda tidak mengumumkan kepada kami berkali- kali sudah tentu saya tidak mau mengemukakan hal ini."
Lalu 'Ukasyah berkata lagi:"Sesungguhnya dalam perang Badar, saya bersamamu Ya Rasulullah, pada saat itu saya mengikuti unta anda dari belakang, setelah dekat saya pun turun menghampiri anda dengan tujuan supaya dapat mencium paha anda, tetapi anda telah mengambil tongkat dan memukul unta anda supaya berjalan cepat, pukulan anda ternyata mengenai tulang rusuk saya. Oleh sebab itu saya ingin bertanya apakah anda sengaja atau cuma hendak memukul unta tersebut."
Rasulullah S.A.W. berkata:" Wahai Ukasyah,aku sengaja memukul kamu."
Kemudian Rasulullah S.A.W. berkata kepada Bilal r.a.: "Wahai Bilal, kamu pergi ke rumah Fatimah dan ambilkan tongkatku kemari."
Bilal keluar dari masjid menuju ke rumah Fatimah sambil meletakkan tangannya di atas kepala dengan berkata:"Rasulullah telah menyediakan dirinya untuk di balas (qishash)."
Setelah Bilal sampai di rumah Fatimah maka Bilal pun memberi salam dan mengetuk pintu. Kemudian Fatimah r.a menyahut dengan berkata:" Siapakah di pintu?"
Lalu Bilal berkata:"Saya Bilal, saya diperintahkan oleh Rasulullah S.A.W. untuk mengambil tongkatnya."
Kemudian Fatimah berkata:" Wahai Bilal, untuk apa ayahku meminta tongkatnya?"
Bilal berkata:"Wahai Fatimah, Rasulullah S.A.W. telah menyediakan dirinya untuk di qishash." Fatimah bertanya lagi:"Wahai Bilal, siapakah manusia yang sampai hatinya untuk mengqishash Rasulullah S.A.W.?"
Bilal tidak menjawab pertanyaan Fatimah r.a., sesaat Fatimah r.a memberikan tongkat tersebut maka Bilal pun membawa nya kepada Rasulullah S.A.W.
Setelah Rasulullah S.A.W. menerima tongkat tersebut dari Bilal maka beliau pun menyerahkan kepada 'Ukasyah'. Melihat hal yang demikian maka Abu Bakar r.a. dan Umar r.a tampil ke hadapan sambil berkata:"Wahai 'Ukasyah, janganlah kamu qishash baginda Rasulullah S.A.W., tetapi kamu qishashlah kami berdua."
Apabila Rasulullah S.A.W. mendengar kata-kata Abu Bakar dan Umar maka dengan segera baginda berkata:"Wahai Abu Bakar dan Umar, duduk lah kamu sesungguhnya Allah S.W.T. telah menetapkan tempat untuk kamu berdua."
Kemudian Ali r.a. bangun lalu berkata:"Wahai 'Ukasyah! aku adalah orang yang senantiasa berada disamping Rasulullah S.A.W. oleh karena itu kamu pukulah aku dan janganlah kamu mengqishash Rasulullah S.A.W."
Lalu Rasulullah S.A.W. berkata:" Wahai Ali, duduklah kamu, sesungguhnya Allah S.W.T. telah menetapkan tempatmu dan mengetahui isi hati mu."
Setelah itu Hasan dan Husain bangun dan berkata:"Wahai 'Ukasyah, bukankah kamu tidak tahu bahwa kami ini adalah cucu Rasulullah S.A.W., kalau kamu mengqishash kami sama dengan kamu mengqishash Rasulullah S.A.W."
Mendengar kata-kata cucunya Rasulullah S.A.W. pun berkata: "Wahai buah hatiku, duduklah kamu berdua."
Rasulullah S.A.W. berkata:" Wahai 'Ukasyah, pukulah aku kalau kamu hendak memukul."
Kemudian 'Ukasyah berkata:" Ya Rasulullah S.A.W. anda telah memukul saya sewaktu saya tidak memakai baju."
Maka Rasulullah S.A.W. pun membuka baju, ketika Rasulullah S.A.W. membuka baju maka menangislah semua yang hadir.
tatakala 'Ukasyah melihat tubuh badan Rasulullah S.A.W. maka dia pun mendekap dan mencium badan beliau yang harum sambil berkata : "Saya tebus anda dengan jiwa saya, ya Rasulullah S.A.W. Siapakah yang sanggup memukul anda. Saya melakukan begini adalah sebab saya hendak menyentuh badan anda yang dimuliakan oleh Allah SWT dengan badan saya agar Allah SWT menjaga saya dari neraka dengan kehormatanmu."
Kemudian Rasulullah S.A.W. berkata:"Dengarlah kamu sekalian, sekiranya kamu hendak melihat ahli surga, inilah orangnya."
Kemudian semua para jemaah bersalaman atas kegembiraan mereka terhadap peristiwa yang sangat menegangkan itu. Setelah itu para jmaah berkata:" Wahai 'Ukasyah, inilah keuntungan yang paling besar bagimu, engkau telah memperoleh darjat yang tinggi dan bertemankan Rasulullah S.A.W. di dalam surga."
Tatkala ajal Rasulullah Saw semakin dekat maka beliau pun memanggil para sahabat ke rumah Siti Aisyah r.a dan berkata: "Selamat datang kamu semua semoga Allah SWT mengasihi kamu semua, saya berwasiat kepada kalian agar bertaqwa kepada Allah SWT dan mentaati segala perintahNya. Sesungguhnya hari perpisahan antara aku dengan kalian hampir dekat. Kalau telah sampai ajalku maka hendaklah Ali yang memandikanku, Fadhl bin Abas hendaklah menuangkan air dan Usamah bin Zaid hendaklah menolong keduanya.
Setelah itu kamu kafani aku dengan pakaianku sendiri apabila kamu semua menghendaki, atau kafanilah aku dengan kain Yaman yang putih. Apabila kamu memandikan aku, maka hendaklah kamu letakkan aku diatas diatas balai tempat tidurku dalam rumahku ini. Setelah itu kalian keluarlah sebentar meninggalkanku. Pertama yang akan mensolatkan aku ialah Allah S.W.T., lalu Jibril A.S., kemudian diikuti oleh malaikat Izrail berserta dengan semua para pembantunya. Setelah itu baru kamu semua masuk beramai-ramai mensholatiku."
Sehabis mendengar ucapan yang sungguh menyayat hati itu maka para sahabat menangis dengan suara yang keras dan berkata:" Ya Rasulullah S.A.W., anda adalah seorang Rasul yang diutus kepada kami dan untuk semua yang mana selama ini anda memberi kekuatan dalam penemuan kami dan sebagai penguasa yang menguruskan perkara kami. Apabila anda sudah tiada nanti siapakah yang akan kami tanya setiap persoalan yang timbul nanti?"
Kemudian Rasulullah S.A.W. berkata:" Dengarlah para sahabatku aku tinggalkan kamu semua jalan yang benar dan jalan yang terang dan telah aku tinggalkan kepada kamu semua, dua penasihat yang satu daripadanya pandai bicara dan yang satu lagi diam saja. Yang pandai bicara itu ialah Al-Quran dan yang diam itu ialah Maut.
Apabila ada sesuatu persoalan yang rumit diantara kamu, maka hendaklah kamu semua kembali kepada Al-Quran dan Haditsku dan sekiranya hati kamu itu berkeras maka lembutlah dia dengan mengambil pelajaran dari mati."
Setelah Rasulullah S.A.W. berkata demikian, maka sakit Rasulullah S.A.W. bermula. Dalam bulan Safar Rasulullah sakit selama 18 hari dan sering diziarahi oleh para sahabat. Dalam sebuah kitab diterangkan bahawa Rasulullah S.A.W. diutus pada hari Senin dan wafat pada hari Senin.
Pada hari Senin, sakit Rasulullah S.A.W. bertambah berat, setelah Bilal r.a. selesai adzan subuh, maka Bilal r.a pun pergi ke rumah Rasulullah S.A.W. Sesampainya Bilal r.a di rumah Rasulullah S.A.W., maka Bilal r.a pun memberi salam:" Assalamualaikum ya Rasulullah." Lalu dijawab oleh Fatimah r.a: "Rasulullah S.A.W. masih sibuk dengan urusan beliau."
Setelah Bilal r.a mendengar penjelasan dari Fatimah r.a maka Bilal pun kembali ke masjid tanpa memahami kata-kata Fatimah r.a itu.
subuh hampir menyeruak, lalu Bilal pergi sekali lagi ke rumah Rasulullah S.A.W. dan memberi salam, kali ini salam Bilal r.a telah didengar oleh Rasulullah dan baginda berkata:"Masuklah wahai Bilal, sesungguhnya penyakitku ini semakin berat, oleh sebab itu suruhlah Abu Bakar mengimami sholat Subuh berjemaah dengan mereka yang hadir."
Setelah mendengar kata-kata Rasulullah S.A.W. maka Bilal r.a. pun berjalan menuju ke masjid sambil meletakkan tangannya diatas kepala dengan berkata:" Aduh musibah!"
Sesampainya di masjid maka Bilal pun memberitahu Abu Bakar tentang apa yang telah Rasulullah S.A.W. katakan kepadanya.
Abu Bakar tidak dapat menahan dirinya apabila melihat mimbar kosong maka dengan suara yang keras Abu Bakar r.a menangis sehingga jatuh pingsan.
Melihat peristiwa itu, maka riuh rendahlah di dalam masjid sehingga Rasulullah bertanya kepada Fatimah apakah yang terjadi?" Maka Fatimah memberitahu:"kegaduhan kaum muslimin sebab anda tidak pergi ke masjid."
Kemudian Rasulullah memanggil Ali r.a dan Fadhl bin Abas, lalu Rasulullah S.A.W. bersandar kepada mereka berdua dan terus pergi ke masjid. Setelah Rasulullah S.A.W. sampai di masjid maka beliau pun sholat Subuh bersama dengan para jamaah.
Setelah selesai sholat Subuh maka Rasulullah S.A.W. pun berkata: "Wahai kaum muslimin, kamu semua senantiasa dalam pertolongan dan pemeliharaan Allah S.W.T., oleh sebab itu hendaklah kalian bertaqwa kepada Allah S.W.T. dan mengerjakan segala perintahNya.Sesungguhnya aku akan meninggalkan dunia ini dan kalian semua, dan hari ini adalah hari pertama aku di akhirat dan hari terakhir aku di dunia.
Setelah berkata demikian, maka Rasulullah S.A.W. pun pulang ke rumah beliau.
Kemudian Allah mewahyukan kepada malaikat Izrail:"Wahai Izrail, pergilah kamu kepada kekasihku dengan sebaik-baik rupa dan apabila kamu hendak mencabut rohnya maka hendaklah kamu melakukan dengan cara yang paling lembut sekali.Apabila kamu pergi kerumahnya maka minta izinlah terlebih dahulu, kalau di izinkan kamu masuk maka masuklah kamu ke rumahnya dan kalau dia tidak mengizinkan kamu masuk maka hendaklah kamu kembali kepada Ku.
Setelah malaikat Izrail mendapat perintah dari Allah S.W.T. maka ia pun dengan segera menyerupai seorang Arab Badui. Setelah malaikat Izrail sampai dihadapan rumah Rasulullah S.A.W. maka dia pun memberi salam:"Assalamu alaikum yaa ahla baitin nubuwwati wa ma danir risaalati aadkhulu?"(Mudah-mudahan keselamatan tetap untuk kamu sekelian, wahai penghuni rumah nabi dan sumber risalah, bolehkah saya masuk?")
Dikala Fatimah mendengar orang memberi salam maka dia pun berkata:"Wahai hamba Allah, Rasulullah S.A.W. sedang sibuk sebab sakitnya yang semakin berat."
Kamudian malaikat Izrail berkata lagi seperti permulaannya, dan kali ini seruan malaikat itu telah didengar oleh Rasulullah S.A.W. dan Rasulullah S.A.W. bertanya kepada Fatimah r.a:" Wahai Fatimah, siapakah di depan pintu itu."
Maka Fatimah r.a berkata:"Ya Rasulullah, ada seorang Arab Badwi memanggilmu dan aku telah katakan kepadanya bahawa anda sedang sibuk sebab sakit, sebaliknya dia memandang saya dengan tajam sehingga merasa mengigil badan saya."
Kemudian Rasulullah S.A.W. berkata:"Wahai Fatimah, tahu kah kamu siapakah orang itu?"
Jawab Fatimah:"Tidak ayah."
Dia adalah malaikat Izrail, malaikat yang akan memutuskan segala macam nafsu syahwat yang memisahkan perkumpulan-perkumpulan dan yang memusnahkan semua rumah serta meramaikan penghuni kubur."
Fatimah r.a. tidak dapat menahan air matanya lagi setelah mengetahui bahawa saat perpisahan dengan ayahnya telah hampir, dia menangis sepuas-puasnya.
Apabila Rasulullah S.A.W. mendengar tangisan Fatimah maka beliau pun berkata:" Janganlah engkau menangis wahai Fatimah, engkaulah orang pertama dalam keluargaku akan bertemu dengan aku."
Kemudian Rasulullah S.A.W. menjemput malaikat Izrail masuk. Maka malaikat Izrail pun masuk dengan mengucap:"Assalamualaikum ya Rasulullah."
Lalu Rasulullah menjawab:"Wa alaikas saalamu, wahai Izrail engkau datang menziarahi aku atau untuk mencabut rohku?"
Izrail berkata:"Kedatangan saya adalah untuk menziarahi mu dan mengambil roh mu, itupun kalau kamu izinkan, kalau tidak izinkan maka aku akan kembali."
Rasulullah berkata:"Wahai Izrail, dimanakah kamu tinggalkan Jibrail?"
Izrail berkata:"Saya tinggalkan Jibrail A.S. di langit dunia, semua para malaikat sedang memuliakan dia."
Tidak berapa saat kemudian, Jibrail A.S. pun turun dan duduk dekat kepala Rasulullah S.A.W. Apabila Rasulullah S.A.W. melihat kedatangan Jibrail A.S. maka Rasulullah S.A.W. pun berkata:"Wahai Jibrail, tahukah kamu bahawa ajalku sudah dekat?"
Jibrail berkata:" Ya, aku memang tahu."
Rasulullah S.A.W. bertanya lagi:"Wahai Jibrail beritahu kepadaku kemuliaan yang mengembirakan aku disisi Allah S.W.T."
Jibrail A.S. berkata:"Sesungguhnya semua pintu langit telah dibuka, para malaikat bersusun rapi mananti roh mu di langit. Kesemua para bidadari sudah berhias menanti kehadiran rohmu."
Rasulullah S.A.W. berkata:"Sekarang kamu katakan pula tentang umatku pada hari Kiamat nanti."
Jibrail A.S berkata:" Allah S.W.T. telah berfirman: "Sesungguhnya Aku telah melarang semua nabi masuk ke syurga sebelum engkau masuk terlebih dahulu, dan aku juga melarang semua umat memasuki syurga sebelum umat mu memasuki syurga."
Rasulullah S.A.W. berkata:"Wahai Izrail, dekat lah kamu kepadaku."
Setelah itu malaikat Izrail pun memulakan tugasnya apabila roh itu sampai pada pusat, maka Rasulullah S.A.W. pun berkata:"Wahai Jibrail alangkah dasyatnya rasa mati."
Jibrail mengalihkan pandangan dari Rasulullah apabila mendengar kata -kata beliau.
Melihat telatah Jibrail itu, maka Rasulullah pun berkata: "Wahai Jibrail, apakah kamu tidak suka melihat wajahku?"
Jibrail A.S berkata:"Wahai kekasih Allah, siapakah orang yang sanggup melihat wajah mu di kala kamu dalam sakaratul maut?"
Anas bin Malik berkata:"Apabila roh Rasulullah S.A.W. telah sampai di dada beliau bersabda:"Aku wasiatkan kepada kamu semua menjaga solat dan apa-apa yang telah diperintahkan ke atas atasmu."
Ali r.a. berkata:"Sesungguhnya Rasulullah S.A.W.ketika menjelang saat-saat terakhir, telah mengerakkan kedua bibir beliau sebanyak dua kali dan saya meletakkan telinga saya dekat Rasulullah S.A.W. dia berkata:"Umatku, Umatku."
Pada masa itu Rasulullah S.A.W. berada di Padang Arafah di atas unta. Ketika ayat ini diturunkan Rasulullah tidak begitu jelas penerimaannya, untuk mengingat isi dan makna yang terkandung di dalam ayat tersebut, Baginda bersandar pada unta beliau sambil unta tersebut duduk perlahan-lahan.
Setelah itu turun malaikat Jibrail A.S dan berkata:"Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah aku sempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah S.W.T. dan demikian juga apa yang terlarang olehNya.Oleh itu kamu kumpulkan para sahabatmu dan beritahu mereka bahwa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu dengan kamu."
sehabis malaikat Jibril A.S pergi maka Rasulullah S.A.W pun berangkat ke Mekah dan terus ke Madinah.
Setelah Rasulullah S.A.W mengumpulkan para sahabat beliau, maka Rasulullah pun menceritakan apa yang telah di beritahu oleh malaikat Jibril A.S. Tatkala sahabat mendengar hal demikian maka mereka pun gembira sambil berkata:"Agama kita telah sempurna! agama kita telah sempurna!"
sementara Abu Bakar yang mendengar keterangan Rasulullah S.A.W. itu, dia tidak dapat menahan kesedihannya maka dia pun kembali ke rumah lalu mengunci pintu dan menangis. Abu Bakar menangis dari pagi hingga malam.
keadaan Abu Bakar r.a yang menangis itu telah sampai kepada sahabat yang lain, maka berkumpulah para sahabat di hadapan rumah Abu Bakar r.a dan mereka berkata:"Wahai Abu Bakar, apakah yang telah membuat kamu menangis ? seharusnya kamu berasa gembira sebab agama kita telah sempurna."
Mendengar pertanyaan dari para sahabat yang demikian itu maka Abu Bakar r.a pun berkata:" Wahai para sahabatku, kamu semua tidak tahu tentang musibah yang menimpa kamu, tidakkah kamu tahu bahwa apabila sesuatu perkara itu telah sempurna maka akan kelihatan lah kekurangannya. Dengan turunnya ayat tersebut maka itu sebagai tanda yang menunjukkan perpisahan kita dengan Rasulullah S.A.W. Hasan dan Husain akan kehilangan kakeknya dan para isteri Nabi menjadi janda."
Setelah mendengar penjelasan dari Abu Bakar r.a maka sadarlah mereka akan kebenaran kata-kata Abu Bakar r.a, lalu mereka menangis. Tangisan mereka telah di dengar oleh para shabat yang lain, maka mereka pun terus memberitahu Rasulullah S.A.W. tentang apa yang mereka lihat itu.
Salah seorang dari sahabat berkata:" Ya Rasulullah, kami baru saja dari rumah Abu Bakar r.a dan kami dapati banyak orang menangis dengan suara yang keras di hadapan rumahnya"
Mendengar keterangan dari sahabat itu, maka berubahlah muka Rasulullah dan dengan segera beliau bergegas ke rumah Abu Bakar r.a.
Sesampai di rumah Abu Bakar r.a maka Rasulullah S.A.W melihat mereka yang menangis dan bertanya. "Wahai sahabatku, kenapa kalian semua menangis?" Kemudian Ali r.a berkata:" Ya Rasulullah S.A.W., Abu Bakar mengatakan dengan turunnya ayat ini membawa tanda bahwa wafat mu telah dekat. Adakah ini benar, ya Rasulullah?"
Lalu Rasulullah S.A.W. berkata:" Semua yang dikata oleh Abu Bakar r.a adalah benar dan sesungguhnya masa untuk aku meninggalkan kamu semua telah hampir dekat."
mendengar pengakuan Rasulullah S.A.W maka Abu Bakar menangis sekuat tenaga sehingga dia jatuh pingsan sementara Ali r.a pula menggigil seluruh tubuhnya. Dan para sahabat yang lain menangis dengan sekuat-kuat yang mereka mampu. Sehingga gunung-gunung, batu-batu, semua malaikat yang dilangit, cacing- cacing serta semua binatang baik di darat maupun di laut turut menangis.
Kemudian Rasulullah S.A.W. bersalam dengan para sahabat satu demi satu dan berwasiat kepada mereka. [Kisah Rasulullah S.A.W hidup selepas turunnya ayat terakhir itu ada yang menyatakan 81 hari, 50 hari, 35 hari dan ada juga yang mengatakan 21 hari.]
Pada saat sudah dekat ajal Rasulullah S.A.W., beliau menyuruh Bilah bin Rabah adzan untuk mengerjakan solat, lalu berkumpullah para Muhajirin dan Ansar di masjid Rasulullah S.A.W. kemudian Rasulullah menunaikan solat 2 rakaat bersama semua yang hadir. Setelah selesai mengerjakan solat beliau bangun dan naik ke atas mimbar dan berkata: "Alhamdulillah, wahai para muslimin, sesungguhnya aku adalah seorang Nabi yang diutus dan mengajak orang kepada jalan Allah dengan izin Nya, dan aku adalah saudara kandung kamu, yang sayang pada kamu semua seperti seorang ayah. Oleh itu kalau sesiapa mempunyai hak untuk dituntut, maka hendaklah dia bangun dan memberitahu saya sebelum saya dituntut di hari kiamat."
Rasulullah berkata sebanyak tiga kali kemudian bangun seorang lelaki yang bernama 'Ukasyah Bin Muhshan' dan berkata:" Demi ayah dan ibuku Ya Rasulullah S.A.W., kalau anda tidak mengumumkan kepada kami berkali- kali sudah tentu saya tidak mau mengemukakan hal ini."
Lalu 'Ukasyah berkata lagi:"Sesungguhnya dalam perang Badar, saya bersamamu Ya Rasulullah, pada saat itu saya mengikuti unta anda dari belakang, setelah dekat saya pun turun menghampiri anda dengan tujuan supaya dapat mencium paha anda, tetapi anda telah mengambil tongkat dan memukul unta anda supaya berjalan cepat, pukulan anda ternyata mengenai tulang rusuk saya. Oleh sebab itu saya ingin bertanya apakah anda sengaja atau cuma hendak memukul unta tersebut."
Rasulullah S.A.W. berkata:" Wahai Ukasyah,aku sengaja memukul kamu."
Kemudian Rasulullah S.A.W. berkata kepada Bilal r.a.: "Wahai Bilal, kamu pergi ke rumah Fatimah dan ambilkan tongkatku kemari."
Bilal keluar dari masjid menuju ke rumah Fatimah sambil meletakkan tangannya di atas kepala dengan berkata:"Rasulullah telah menyediakan dirinya untuk di balas (qishash)."
Setelah Bilal sampai di rumah Fatimah maka Bilal pun memberi salam dan mengetuk pintu. Kemudian Fatimah r.a menyahut dengan berkata:" Siapakah di pintu?"
Lalu Bilal berkata:"Saya Bilal, saya diperintahkan oleh Rasulullah S.A.W. untuk mengambil tongkatnya."
Kemudian Fatimah berkata:" Wahai Bilal, untuk apa ayahku meminta tongkatnya?"
Bilal berkata:"Wahai Fatimah, Rasulullah S.A.W. telah menyediakan dirinya untuk di qishash." Fatimah bertanya lagi:"Wahai Bilal, siapakah manusia yang sampai hatinya untuk mengqishash Rasulullah S.A.W.?"
Bilal tidak menjawab pertanyaan Fatimah r.a., sesaat Fatimah r.a memberikan tongkat tersebut maka Bilal pun membawa nya kepada Rasulullah S.A.W.
Setelah Rasulullah S.A.W. menerima tongkat tersebut dari Bilal maka beliau pun menyerahkan kepada 'Ukasyah'. Melihat hal yang demikian maka Abu Bakar r.a. dan Umar r.a tampil ke hadapan sambil berkata:"Wahai 'Ukasyah, janganlah kamu qishash baginda Rasulullah S.A.W., tetapi kamu qishashlah kami berdua."
Apabila Rasulullah S.A.W. mendengar kata-kata Abu Bakar dan Umar maka dengan segera baginda berkata:"Wahai Abu Bakar dan Umar, duduk lah kamu sesungguhnya Allah S.W.T. telah menetapkan tempat untuk kamu berdua."
Kemudian Ali r.a. bangun lalu berkata:"Wahai 'Ukasyah! aku adalah orang yang senantiasa berada disamping Rasulullah S.A.W. oleh karena itu kamu pukulah aku dan janganlah kamu mengqishash Rasulullah S.A.W."
Lalu Rasulullah S.A.W. berkata:" Wahai Ali, duduklah kamu, sesungguhnya Allah S.W.T. telah menetapkan tempatmu dan mengetahui isi hati mu."
Setelah itu Hasan dan Husain bangun dan berkata:"Wahai 'Ukasyah, bukankah kamu tidak tahu bahwa kami ini adalah cucu Rasulullah S.A.W., kalau kamu mengqishash kami sama dengan kamu mengqishash Rasulullah S.A.W."
Mendengar kata-kata cucunya Rasulullah S.A.W. pun berkata: "Wahai buah hatiku, duduklah kamu berdua."
Rasulullah S.A.W. berkata:" Wahai 'Ukasyah, pukulah aku kalau kamu hendak memukul."
Kemudian 'Ukasyah berkata:" Ya Rasulullah S.A.W. anda telah memukul saya sewaktu saya tidak memakai baju."
Maka Rasulullah S.A.W. pun membuka baju, ketika Rasulullah S.A.W. membuka baju maka menangislah semua yang hadir.
tatakala 'Ukasyah melihat tubuh badan Rasulullah S.A.W. maka dia pun mendekap dan mencium badan beliau yang harum sambil berkata : "Saya tebus anda dengan jiwa saya, ya Rasulullah S.A.W. Siapakah yang sanggup memukul anda. Saya melakukan begini adalah sebab saya hendak menyentuh badan anda yang dimuliakan oleh Allah SWT dengan badan saya agar Allah SWT menjaga saya dari neraka dengan kehormatanmu."
Kemudian Rasulullah S.A.W. berkata:"Dengarlah kamu sekalian, sekiranya kamu hendak melihat ahli surga, inilah orangnya."
Kemudian semua para jemaah bersalaman atas kegembiraan mereka terhadap peristiwa yang sangat menegangkan itu. Setelah itu para jmaah berkata:" Wahai 'Ukasyah, inilah keuntungan yang paling besar bagimu, engkau telah memperoleh darjat yang tinggi dan bertemankan Rasulullah S.A.W. di dalam surga."
Tatkala ajal Rasulullah Saw semakin dekat maka beliau pun memanggil para sahabat ke rumah Siti Aisyah r.a dan berkata: "Selamat datang kamu semua semoga Allah SWT mengasihi kamu semua, saya berwasiat kepada kalian agar bertaqwa kepada Allah SWT dan mentaati segala perintahNya. Sesungguhnya hari perpisahan antara aku dengan kalian hampir dekat. Kalau telah sampai ajalku maka hendaklah Ali yang memandikanku, Fadhl bin Abas hendaklah menuangkan air dan Usamah bin Zaid hendaklah menolong keduanya.
Setelah itu kamu kafani aku dengan pakaianku sendiri apabila kamu semua menghendaki, atau kafanilah aku dengan kain Yaman yang putih. Apabila kamu memandikan aku, maka hendaklah kamu letakkan aku diatas diatas balai tempat tidurku dalam rumahku ini. Setelah itu kalian keluarlah sebentar meninggalkanku. Pertama yang akan mensolatkan aku ialah Allah S.W.T., lalu Jibril A.S., kemudian diikuti oleh malaikat Izrail berserta dengan semua para pembantunya. Setelah itu baru kamu semua masuk beramai-ramai mensholatiku."
Sehabis mendengar ucapan yang sungguh menyayat hati itu maka para sahabat menangis dengan suara yang keras dan berkata:" Ya Rasulullah S.A.W., anda adalah seorang Rasul yang diutus kepada kami dan untuk semua yang mana selama ini anda memberi kekuatan dalam penemuan kami dan sebagai penguasa yang menguruskan perkara kami. Apabila anda sudah tiada nanti siapakah yang akan kami tanya setiap persoalan yang timbul nanti?"
Kemudian Rasulullah S.A.W. berkata:" Dengarlah para sahabatku aku tinggalkan kamu semua jalan yang benar dan jalan yang terang dan telah aku tinggalkan kepada kamu semua, dua penasihat yang satu daripadanya pandai bicara dan yang satu lagi diam saja. Yang pandai bicara itu ialah Al-Quran dan yang diam itu ialah Maut.
Apabila ada sesuatu persoalan yang rumit diantara kamu, maka hendaklah kamu semua kembali kepada Al-Quran dan Haditsku dan sekiranya hati kamu itu berkeras maka lembutlah dia dengan mengambil pelajaran dari mati."
Setelah Rasulullah S.A.W. berkata demikian, maka sakit Rasulullah S.A.W. bermula. Dalam bulan Safar Rasulullah sakit selama 18 hari dan sering diziarahi oleh para sahabat. Dalam sebuah kitab diterangkan bahawa Rasulullah S.A.W. diutus pada hari Senin dan wafat pada hari Senin.
Pada hari Senin, sakit Rasulullah S.A.W. bertambah berat, setelah Bilal r.a. selesai adzan subuh, maka Bilal r.a pun pergi ke rumah Rasulullah S.A.W. Sesampainya Bilal r.a di rumah Rasulullah S.A.W., maka Bilal r.a pun memberi salam:" Assalamualaikum ya Rasulullah." Lalu dijawab oleh Fatimah r.a: "Rasulullah S.A.W. masih sibuk dengan urusan beliau."
Setelah Bilal r.a mendengar penjelasan dari Fatimah r.a maka Bilal pun kembali ke masjid tanpa memahami kata-kata Fatimah r.a itu.
subuh hampir menyeruak, lalu Bilal pergi sekali lagi ke rumah Rasulullah S.A.W. dan memberi salam, kali ini salam Bilal r.a telah didengar oleh Rasulullah dan baginda berkata:"Masuklah wahai Bilal, sesungguhnya penyakitku ini semakin berat, oleh sebab itu suruhlah Abu Bakar mengimami sholat Subuh berjemaah dengan mereka yang hadir."
Setelah mendengar kata-kata Rasulullah S.A.W. maka Bilal r.a. pun berjalan menuju ke masjid sambil meletakkan tangannya diatas kepala dengan berkata:" Aduh musibah!"
Sesampainya di masjid maka Bilal pun memberitahu Abu Bakar tentang apa yang telah Rasulullah S.A.W. katakan kepadanya.
Abu Bakar tidak dapat menahan dirinya apabila melihat mimbar kosong maka dengan suara yang keras Abu Bakar r.a menangis sehingga jatuh pingsan.
Melihat peristiwa itu, maka riuh rendahlah di dalam masjid sehingga Rasulullah bertanya kepada Fatimah apakah yang terjadi?" Maka Fatimah memberitahu:"kegaduhan kaum muslimin sebab anda tidak pergi ke masjid."
Kemudian Rasulullah memanggil Ali r.a dan Fadhl bin Abas, lalu Rasulullah S.A.W. bersandar kepada mereka berdua dan terus pergi ke masjid. Setelah Rasulullah S.A.W. sampai di masjid maka beliau pun sholat Subuh bersama dengan para jamaah.
Setelah selesai sholat Subuh maka Rasulullah S.A.W. pun berkata: "Wahai kaum muslimin, kamu semua senantiasa dalam pertolongan dan pemeliharaan Allah S.W.T., oleh sebab itu hendaklah kalian bertaqwa kepada Allah S.W.T. dan mengerjakan segala perintahNya.Sesungguhnya aku akan meninggalkan dunia ini dan kalian semua, dan hari ini adalah hari pertama aku di akhirat dan hari terakhir aku di dunia.
Setelah berkata demikian, maka Rasulullah S.A.W. pun pulang ke rumah beliau.
Kemudian Allah mewahyukan kepada malaikat Izrail:"Wahai Izrail, pergilah kamu kepada kekasihku dengan sebaik-baik rupa dan apabila kamu hendak mencabut rohnya maka hendaklah kamu melakukan dengan cara yang paling lembut sekali.Apabila kamu pergi kerumahnya maka minta izinlah terlebih dahulu, kalau di izinkan kamu masuk maka masuklah kamu ke rumahnya dan kalau dia tidak mengizinkan kamu masuk maka hendaklah kamu kembali kepada Ku.
Setelah malaikat Izrail mendapat perintah dari Allah S.W.T. maka ia pun dengan segera menyerupai seorang Arab Badui. Setelah malaikat Izrail sampai dihadapan rumah Rasulullah S.A.W. maka dia pun memberi salam:"Assalamu alaikum yaa ahla baitin nubuwwati wa ma danir risaalati aadkhulu?"(Mudah-mudahan keselamatan tetap untuk kamu sekelian, wahai penghuni rumah nabi dan sumber risalah, bolehkah saya masuk?")
Dikala Fatimah mendengar orang memberi salam maka dia pun berkata:"Wahai hamba Allah, Rasulullah S.A.W. sedang sibuk sebab sakitnya yang semakin berat."
Kamudian malaikat Izrail berkata lagi seperti permulaannya, dan kali ini seruan malaikat itu telah didengar oleh Rasulullah S.A.W. dan Rasulullah S.A.W. bertanya kepada Fatimah r.a:" Wahai Fatimah, siapakah di depan pintu itu."
Maka Fatimah r.a berkata:"Ya Rasulullah, ada seorang Arab Badwi memanggilmu dan aku telah katakan kepadanya bahawa anda sedang sibuk sebab sakit, sebaliknya dia memandang saya dengan tajam sehingga merasa mengigil badan saya."
Kemudian Rasulullah S.A.W. berkata:"Wahai Fatimah, tahu kah kamu siapakah orang itu?"
Jawab Fatimah:"Tidak ayah."
Dia adalah malaikat Izrail, malaikat yang akan memutuskan segala macam nafsu syahwat yang memisahkan perkumpulan-perkumpulan dan yang memusnahkan semua rumah serta meramaikan penghuni kubur."
Fatimah r.a. tidak dapat menahan air matanya lagi setelah mengetahui bahawa saat perpisahan dengan ayahnya telah hampir, dia menangis sepuas-puasnya.
Apabila Rasulullah S.A.W. mendengar tangisan Fatimah maka beliau pun berkata:" Janganlah engkau menangis wahai Fatimah, engkaulah orang pertama dalam keluargaku akan bertemu dengan aku."
Kemudian Rasulullah S.A.W. menjemput malaikat Izrail masuk. Maka malaikat Izrail pun masuk dengan mengucap:"Assalamualaikum ya Rasulullah."
Lalu Rasulullah menjawab:"Wa alaikas saalamu, wahai Izrail engkau datang menziarahi aku atau untuk mencabut rohku?"
Izrail berkata:"Kedatangan saya adalah untuk menziarahi mu dan mengambil roh mu, itupun kalau kamu izinkan, kalau tidak izinkan maka aku akan kembali."
Rasulullah berkata:"Wahai Izrail, dimanakah kamu tinggalkan Jibrail?"
Izrail berkata:"Saya tinggalkan Jibrail A.S. di langit dunia, semua para malaikat sedang memuliakan dia."
Tidak berapa saat kemudian, Jibrail A.S. pun turun dan duduk dekat kepala Rasulullah S.A.W. Apabila Rasulullah S.A.W. melihat kedatangan Jibrail A.S. maka Rasulullah S.A.W. pun berkata:"Wahai Jibrail, tahukah kamu bahawa ajalku sudah dekat?"
Jibrail berkata:" Ya, aku memang tahu."
Rasulullah S.A.W. bertanya lagi:"Wahai Jibrail beritahu kepadaku kemuliaan yang mengembirakan aku disisi Allah S.W.T."
Jibrail A.S. berkata:"Sesungguhnya semua pintu langit telah dibuka, para malaikat bersusun rapi mananti roh mu di langit. Kesemua para bidadari sudah berhias menanti kehadiran rohmu."
Rasulullah S.A.W. berkata:"Sekarang kamu katakan pula tentang umatku pada hari Kiamat nanti."
Jibrail A.S berkata:" Allah S.W.T. telah berfirman: "Sesungguhnya Aku telah melarang semua nabi masuk ke syurga sebelum engkau masuk terlebih dahulu, dan aku juga melarang semua umat memasuki syurga sebelum umat mu memasuki syurga."
Rasulullah S.A.W. berkata:"Wahai Izrail, dekat lah kamu kepadaku."
Setelah itu malaikat Izrail pun memulakan tugasnya apabila roh itu sampai pada pusat, maka Rasulullah S.A.W. pun berkata:"Wahai Jibrail alangkah dasyatnya rasa mati."
Jibrail mengalihkan pandangan dari Rasulullah apabila mendengar kata -kata beliau.
Melihat telatah Jibrail itu, maka Rasulullah pun berkata: "Wahai Jibrail, apakah kamu tidak suka melihat wajahku?"
Jibrail A.S berkata:"Wahai kekasih Allah, siapakah orang yang sanggup melihat wajah mu di kala kamu dalam sakaratul maut?"
Anas bin Malik berkata:"Apabila roh Rasulullah S.A.W. telah sampai di dada beliau bersabda:"Aku wasiatkan kepada kamu semua menjaga solat dan apa-apa yang telah diperintahkan ke atas atasmu."
Ali r.a. berkata:"Sesungguhnya Rasulullah S.A.W.ketika menjelang saat-saat terakhir, telah mengerakkan kedua bibir beliau sebanyak dua kali dan saya meletakkan telinga saya dekat Rasulullah S.A.W. dia berkata:"Umatku, Umatku."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar